makalah : FUNGSI ADMINISTRASI PENDIDIKAN

FUNGSI ADMINISTRASI PENDIDIKAN
MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Administrasi Pendidikan
Dosen pengampu : Ibu Iffah Mardli yati,
Disusun oleh :
1.      Ahmad Rifa’i                    (115197)
2.      Afrido Nurul Sa'ban          (115003)
3.      Moh. Syofi'I                      ()

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM PATI
TARBIYAH/PAI
2016/2017



FUNGSI ADMINISTRASI PENDIDIKAN
        I.            PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
Administrasi adalah yang terpenting didalam tataran kelembagaan, baik di lembaga kemasyarakatan, lembaga pemerintahan, juga lembaga pendidikan. baik buruknya organisasi pemerintahan itu tergantung ke administrasianya. Begiu pula dengan pendidikan, jika ingin pendidikan baik maka harus baik dulu administranya.
Dalam objek kajian pendidikan tentunya harus mengkaji pula yang namanya administrasi pendidikan. termasuk juga fungsi administrasi pendidikan itu sendiri. Maka dari itu kami menyajikan sedikit pembahasan terkait fungsi administrasi dengan sub-sub bahasan sebagaimana pada rumusan masalah.
B.     Rumusan masalah
1.      Bagaimana fungsi perencanaan dalam administrasi pendidikan ?
2.      Bagaimana fungsi pengorganisasian dalam administrasi pendidikan ?
3.      Bagaimana fungsi pelaksanaan dalam administrasi pendidikan ?
4.      Bagaimana fungsi pengkoordinasian dalam administrasi pendidikan ?
5.      Bagaimana fungsi pengarahan dalam administrasi pendidikan ?
6.      Bagaimana fungsi pengawasan dalam administrasi pendidikan ?










     II.            PEMBAHASAN
A.    Fungsi Perencanaan
Dalam kerangka pendidikan, perencanaan bermakna bahwa lembaga pendidikan harus memikirkan sasaran-sasaran yang akan diraih dalam proses pembelajaran. Kegiatan itu di dasari atas metode, pemikiran logis, dan analitis ketimbang menggunakan praduga (intuitif). Meskipun dalam kenyataannya, perencanaan  yang efektif memerlukan kemampuan intuitif dan daya analitis.[1]
Rencana memberikan arah sasaran bagi organisasi dan mencerminkan prosedur terbaik untuk mencapai apa yang di sasar. Selain itu rencana memungkinkan:
1.      Sekolah dapat memperoleh serta mengikat sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuannya
2.      Anggota organisasi dapat melakukan tugas-tugasnya dengan konsisten, karena sudah terplaning apa saja yang akan ia kerjakan.
3.      Kemajuan akan dapat diukur, kemudian di jadikan perbendingan untuk perbaikan.
B.     Fungsi Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah upaya pengaturan dan pengalokasian kerja, wewenang, dan sumber daya dikalangan anggota guna mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Pimpinan organisasi di tuntut memiliki kemampuan menentukan program-program yang dibutuhkan organisasi dan mampu memanfaatkan semua sumber daya yang ada guna mencapai tujuan yang telah di tentukan. Setelah menentukan program maka pembagian tugas pun harus di lakukan.
Fungsi pengorganisasian di kenal dengan berbagai sebutan, seperti memimpin, mengarahkan, memotivasi, dan menggerakkan. Fungsi ini di maksudkan agar anggota organisasi lembaga pendidikan dapat bekerja dengan cara-cara yang akan membantu tercapainya sasaran yang telah di tetapkan.[2]
Dari uraian diatas penulis berpendapat bahwa pengorganisasian yang dilakukan pimpinan lembaga merupakan salah satu factor penunjang keberhasian tujuan pendidikan.
C.     Fungsi Pelaksanaan
Sekolah merupakan suatu system pendidikan yang kompleks yang terdiri input-proses-output juga memiliki akuntabilitas terhadp konteks pendidikan dan outcome.[3]
Banyak setrategi yang dapat dilakukan untuk menciptakan iklim sekolah yang kondusif sebagai penunjang implementasi keberhasilan kurikulum, antara lain dengan meningkatkan prestasi dengan cara melalui progam akselerasi, modernisasi pengelolaan pembelajaran, pendaya gunaan lingkungan sekolah, dan pengembangan progam kewira usahaan.[4]
            Dalam implementasi rencana pendidikan sebaiknya memperhatikan lingkungan sekolah dan sekitarnya. Apakah siap atau tidak lingkuangan menerima gebrakan baru. Dengan memperhatiakan hal-hal tersebut tentunya akan menjadi lebih efektif apa yang akan dilaksanakan.
Contoh, dalam pembelajaran terdapat banyak macam metode pembelajaran, seperti metode ceramah, metode eksperimen, metode diskusi, metode praktek/latihan, dll. Untuk menggunakan metode-metode tersebut tentunya terlebih dahulu mengetahui lingkungan yang ada, supaya tahu metode mana yang cocok digunakan.[5]



D.    Fungsi Pengkoordinasian
Demi suksesnya tujuan pendidikan di perlukan terjalinnya koordinasi antara anggota dengan pimpinan, anggota dengan anggota, maupun pimpinan dengan pimpinan.
Koordinasi sangat penting guna tercapainya tujuan perencanaan. Kemampuan berkomunikasi merupakan salah satu yang harus di penuhi pimpinan lembaga pendidikan. karena dengan komunikasi memudahkan pemimpin mengkordiner bawahannya.[6]
Pemimpin yang mampu berkomunikasi dengan baik terhadap anggotanya biasanya para anggota merasa diperhatikan oleh pimpinannya. Dengan adanya rasa tersebut koordinansi antaranya akan menjadi harmonis yang berdampak baiknya pencapaian akhir.
E.     Fungsi Pengarahan
Melalui fungsi pengarahan, pemimpin dapat menjalankan organisasi agar tetap berproses pada arah yang benar dan tidak membiarkan penyimpangan yang terlalu jauh dari arah tujuan yang telah di tetapkan. Pengarahan dilakukan pemimpin untuk memberi arahan kepada anggotanya terkait job description yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan. [7]
Sebab adanya pengarahan dari pimpinan tentu sangat memudahkan bagi para anggota dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Dengan demikian tujuan pun menjadi lebih gampang tercapai.
F.      Fungsi Pengawasan
Upaya peningkatan mutu sekolah dapat dilakukan dengan melakukan pengawasan. Atas dasar itu pengawasan dalam pendidikan dilakukan guna mengetahui perkembangan siswa, organisasi sekolah, kualitas belajar mengajar, penilaian/evaluasi, system pencatatan, kebutuhan kusus, memberikan bimbingan koseling, peran dan tanggung jawab orang tua dalam masyarakat.[8]
Jika hal-hal di atas dilaksanakan oleh kepala sekolah akan berangsur-angsur maju dan berkembang sebagi alat yang benar-benar memenuhi syarat untuk tujuan pendidikan, tetapi kesanggupan kepala sekolah dipengaruhi oleh berbagai factor. Menurut Purwanto (2009: 118), ada beberapa factor yang mempengaruhi berhasil atau tidaknya pengawasan/supervise kepala sekolah   antara lain:
1.      Lingkungan masyarakat tempat sekolah berada
2.      Besar kecilnya sekolah yang menjadi tanggung jawab kepala sekolah
3.      Tingkatan dan jenis sekolah
4.      Keadaan guru-guru dan pegawai yang tersedia
5.      Kecakapan dan keahlian kepala sekolah itu sendiri[9]
Berdasarkan uraian diatas kepala sekolah diharap mampu melakukan  pengawasan terhadap lingkungan yang ia kelola dengan meperhatikan factor-faktor penunjangnya. Karena dengan demikian kepala sekolah mampu melakukan perkembangan-perkembangan di lembaganya.











   III.            PENUTUP
Kesimpulan
Dari semua fungsi administrasi pendidikan yang meliputi fungsi perencanaan, fungsi pengorganisasian, fungsi pelaksanaan, fungsi pengkoordinasi, fungsi pengarahan, dan fungsi pengawasan semuanya memiliki tupoksi masing-masing dalam ketercapaian tujuan.
Semuanya penting, dan semuanya dibutuhkan demi suksesnya tujuan. Maka dari itu kesemua fungsi-fungsi itu walaupun memiliki tupoksi yang berbeda tetapi dituntut bisa saling melengkapi demi tercapainya sebuah tujuan.





















DAFTAR PUSTAKA
Basri, Hasan, dan A. Rusdiana, Manajemen Pendidikan & Pelatihan, Bandung: Pustaka Setia, 2004.
Denim, Sudarwan, dan Suparno, Manajemen dan Kepemimpinan                                                            Transfomasional Kekepalasekolahan ,Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2009.
Djamarah,Syaiful Bahri, dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Rineka Cipta,2013
Kompri, Manajemen Sekolah, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015.
Kompri, Manajemen Pendidikan 3, Bandung: Alfabeta,2015.




[1]Sudarwan Danim, Suparno, Manajemen dan Kepemimpinan Transfomasional Kekepalasekolahan (Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2009)8-9.
[2] Sudarwan 9.
[3] Kompri, Manajemen Sekolah (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015) 293.
[4] Kompri, Manajemen Pendidikan 3 (Bandung: Alfabeta,2015) 64.
[5] Syaiful Bahri Djamarah, Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: PT Rineka Cipta,2013)82-104.
[6] sudarwan10.
[7] Sudarwan 12.
[8] Hasan basri, A. Rusdiana, Manajemen Pendidikan & Pelatihan (Bandung: Pustaka Setia)241.
[9] Kompri, manjemen sekolah 285

Related Posts


EmoticonEmoticon

:)
:(
=(
^_^
:D
=D
=)D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p
:ng
:lv