KEMELUT PERGERAKAN
"Dor....."
Bunyi ledakan meriam yang telah berkumandang sedari pagi. Medan perang mulai rame para pasukan berseragam. Dengan gagah penuh amarah.
"Kawan kau sudah sarapan?" tanyaku ke temanku.
"Belum" jawabnya.
Dialog masalah sarapan belum kelar tiba-tiba instruksi datang. "Serang!!!" Suara komandan.
Seketika aku berlari menuju arah musuh.
"Dor... Dor.... Dor..."
Tiba-tiba peluruku habis. Dalam hati ku bergumam, "gila, belum menang malah habis."
"Dor..." Aku terkena tembakan. Pertanda saya harus keluar dari arena permainan. "Ah, harus tersingkir lagi. Sial."
Terlihat seorang musuh yang datang menghampiriku dan mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan. "Maaf kawan kamu harus keluar duluan, lain kali kita main lagi. Oke !!!"
Aku hanya terdiam dan menuju luar arena untuk ngopi sambil nonton para pasukan yang masih tersisa. Akhirnya aku kalah dan hanya mampu menyaksikan permainan tembak-tembakan di sisa menit yang ada. "Gagal maning son- son".
Lek Rifa'i, Pulau Kapuk
EmoticonEmoticon