Perang Belum Selesai
"Wan, kapan kamu mau nikah?" Mencoba saya memulai bicara pada teman tentaraku.
"Setelah kita menang." Jawab teman tentaraku.
Nama temanku adalah Iwan Setyawan, dia berusia 30 tahun, tapi belum menikah. Saya kagum dengan dia, dengan kedisplinannya, dengan semangat juangnya. Ia termasuk orang yang totalitas dalam memperjuangkan kemerdekaan negaraku.
"Wan, kamu merasa jenu nggak tiga puluh tahun hidupmu terhabis dalam masa mencekam. Setiap saat nyawa terancam."
"Jujur ya, sebenarnya saya ingin terbebas dari ini semua. Tapi saya sadar bahwa kita tak akan terbebas kalau hanya diam saja. Kita harus melawan, dan terus melawan sampai menang."
"Aku ingin bebas Wan, tapi aku tak ingin selamanya hidup seperti terpenjara semacam ini. Hidup dalam keadaan perang, dalam keadaan waspada setiap saat, setiap detik."
"Kau ingat kata Tan Malaka?" Si Iwan mencoba mengingatkanku.
"Yang mana Wan?"
"Jika kita menginginkan kemerdekaan orang lain, maka kita harus siap terpenjara."
"Iya aku ingat, ........."
***
"cut, oke soting hari ini selesai kita lanjutkan besok." Sutradara menghentikan soting film hari ini.
Ini adalah soting yang kesekian kalinya. Saya di sini berperan sebagai tentara yang sering mengeluh. Padahal saya kurang sepakat dengan peran ini. Karena sangat terbalik dengan kepribadian saya yang selalu bersyukur pada apa yang telah saya terima.
Semoga ini semua menjadi pelajaran bagi saya dalam berakting. Amin.
Oleh; Lek Rifa'i
Pati, 08/01/2019
EmoticonEmoticon