Cerita untuk Dia

Cerita untuk Dia

Oleh: Lek Rifa'i *)

"Paman, kasih aku cerita sebelum aku tidur!" Kata si Dia kepada pamannya.

Pamannya pun bercerita:

Ari terbangun dari tidurnya, dia menatap arloji yang terpasang ditangannya. Tak disangka ternyata waktu sudah menunjukkan pukul 07.00, seketika dia teringat bahwa pagi itu ada janji dengan sahabat-sahabatnya. Dalam keadaan setengah sadar dia langsung menuju ke kamar mandi, tapi ia tidak mandi namun hanya membasuh muka dengan sabun kemudian dilanjutkan berwudlu.

Langit mendung pagi itu. Angin berhembus dengan sahdu mengiringi suasana pagi. Kendaraan bermotor maupun yang tidak bermotor meramaikan jalan raya depan tempat tinggal si Ari.

Si Ari naik ke lantai dua tempat tinggalnya untuk mengambil tas. Dia pilah apa saja yang layak dan pantas dibawa. Dia masukkan buku bacaan satu persatu kedalam tasnya. Setelah dimasukkan lalu tas itu segera diselendangkan di pundaknya. Dan ternyata ia merasakan kalau terlalu berat beban tasnya. Ia buka kembali tasnya untuk mengurangi beban, ia keluarkan buku "orang-orang di persimpangan kiri jalan" karya Soe Hok Gie. Dan kini di dalam tasnya hanya berisi buku catatan dan satu buku bacaan yaitu; "Gerpolek" karya Tan Malaka.

Tas sudah siap, dan kunci motor sudah di tangan. Si Ari turun ke lantai satu, ditujunya garasi motor. Sampai dia pada motornya dimasukkan kunci pada lubang sempit yang berada  di bawah setang. Lalu dinyalakan motor itu dengan sekali pancal. "Ngeng...." Motor telah nyala.

Berangkat si Ari menuju tempat ngumpul Sahabat-sahabatnya. Diperjalanan dia sering menengok arloji di tangan. Dengan kecepatan penuh ia melaju seperti pembalap yang beroptimis untuk menang. Dia sangat berburu-buru, karena ia janji ngumpul jam 07.00, ternyata jam 07. 15 dia baru berangkat. Padahal waktu tempuh antara tempat Ari dan tempat ngumpul pada umumnya 45 menit itu standarnya, paling cepat 30 menit. Secara otomatis Ari tetap telat.

Di atas kendaraan yang melaju di jalanan beraspal dengan ukuran lebar lebih kurang 10 meter, si Ari bergumam dalam hati. "Waduh ini pasti sahabat-sahabat sudah pada nunggu. Waduh kena marah saya nanti. Waduh maafkan saya semuanya."

"Ngung ...." Motor malaju kecepatan 80 km/jam. Dan Ari tiba-tiba berhenti di tengah jalan. Dan ia mencaci keadaan itu. "Hah, lampu merah lagi. Ayo cepat, segera hijau, please!"  setelah mencaci, kemudian ia malah berhitung. Dalam hitungan ke 10 lampu kuning sudah menyala, hitungan ke 11 hijau menyala. "Alhamdulillah" ujarnya.

Motor kembali melaju dengan kecepatan penuh, dan Ari teringat kalau ia tadi belum baca doa. Tanpa mengurangi kecepatan iya lantunkan doa bepergian. Setelah selesai berdoa dia melihat ada orang yang menyalipnya dengan kecepatan lebih tinggi darinya. Sepontan dia terlintas pertanyaan. "Bagaimana kalau naik motor secepat itu kemudian nabrak, mati tidak ya ?" Sambil membayangkan ia mendadak takut kecelakaan.

Perasaan takut mencoba dihilangkan dalam benaknya. Kemudian ia muncul ide biar takutnya hilang. Ia baca sholawat dalam perjalanan itu. Seketika ia jadi tenang, karena ia menganggap kalau nanti kecelakaan dia dalam keadaan bersolawat. "Bisa mati Khusnul Khotimah saya nanti kalau mati dalam keadaan bersolawat." Ujarnya dalam hati dengan mulutnya bersholawat. "Sholallahu 'ala Muhammad ...."

Setelah 30 menit perjalanan ia sampailah di tempat ngumpulnya, yaitu "omah buku, uplik cilik" di desa Pelemgede Pucakwangi Pati. Datang dalam posisi telat dia langsung dapat sambutan yang meriah dari Sahabat-sahabatnya.

"Janji jam berapa, datang jam berapa."
"Kamu tega membuat kami menunggu."
"Nunggu itu nggak enak tau."
"Sebagai hukuman karena Ari telat, nanti makan yang traktir dia. Setuju?"
Semua sahabat Ari kompak berteriak. "Setuju....."

Itulah sambutan untuk yang tidak disiplin waktu.

***

"Hahaha....." Widia tertawa. Lalu pamit sama pamannya. "Widia tidur dulu ya paman, terimakasih paman atas ceritanya. Selamat malam!"

Widia masuk ke kamar dan pamannya tetap di ruang tamu untuk melanjutkan baca buku Dunia Shopie (Justin Garder).


*)Penulis merupakan wakil ketua PMII komisariat Joyokesumo STAI Pati
Cuma mimpi

Cuma mimpi

. bicara tentang cinta ini ada kisah yang langka;

Sebut saja namaku kholif, seorang siswi MA kelas XII. Bodiku tinggi, sekitar 170 cm. Berat badanku 50 cm. Kata dokter tinggi segitu dgn berat segitu adalah ideal. Kulitku putih, bukan hitam, apalagi coklat. Intinya saya adalah siswi dambakan para siswa.

Suatu kali saya melihat salah satu siswa yang jarang terlihat di sekolahku. Dia berpeci hitam, bersepatu hitam, berdasi hijau. Yang saya yakin bahwa dia bukan siswa sekolahku adalah karena dasinya, karena disekolahku dasinya berseragam warna hitam.
***

"Assalamualaikum" sapaku pada si dia
"Wa'alaikumsalam" jawabnya.

"Kakak dari kelas apa kok nggak pernah lihat?" Keppoku
"Aku siswa pindahan dari luar kota kak. Maaf kak, kakak namanya siapa ya?" Ia balik bertanya.

Mendengar ia bertanya namaku aku bingung setengah nggak menyangka cowok seganteng itu beraninya tanya namaku. Sungguh aku tak menyangka. Jujur juga aku suka tipe cowok seperti dia, postur tinggi, dada berisi, kulit putih, berdirinya tegak.

"Aku ....."

***

"Kholif bangun nak" suara ibu-ibu terdengar. Mendengar suara ibu-ibu itu seketika wajah si dia hilang dan saya tidak disekolah lagi. "Hah, cuma mimpi."
KEMELUT PERGERAKAN

KEMELUT PERGERAKAN


"Dor....."
Bunyi ledakan meriam yang telah berkumandang sedari pagi. Medan perang mulai rame para pasukan berseragam. Dengan gagah penuh amarah.
"Kawan kau sudah sarapan?" tanyaku ke temanku.
"Belum" jawabnya.
Dialog masalah sarapan belum kelar tiba-tiba instruksi datang. "Serang!!!" Suara komandan.
Seketika aku berlari menuju arah musuh.
"Dor... Dor.... Dor..."
Tiba-tiba peluruku habis. Dalam hati ku bergumam, "gila, belum menang malah habis."

"Dor..." Aku terkena tembakan. Pertanda saya harus keluar dari arena permainan. "Ah, harus tersingkir lagi. Sial."

Terlihat seorang musuh yang datang menghampiriku dan mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan. "Maaf kawan kamu harus keluar duluan, lain kali kita main lagi. Oke !!!"

Aku hanya terdiam dan menuju luar arena untuk ngopi sambil nonton para pasukan yang masih tersisa. Akhirnya aku kalah dan hanya mampu menyaksikan permainan tembak-tembakan di sisa menit yang ada. "Gagal maning son- son".

Lek Rifa'i, Pulau Kapuk

Tingkatkan kualitas jurnalistik kampus, LPM Terma selenggarakan PJTD



Antusias; peserta PJTD mengikuti materi. (Jum'at, 14/12/2018)


STAIP- Lembaga pers mahasiswa (LPM); Teropong Mahasiswa (Terma) selenggarakan PJTD (pelatihan jurnalistik tingkat dasar). Kegiatan tersebut dilaksanakan pada, Jum'at-sabtu (14-15/12/2018) di gedung A kampus STAI Pati.

Pimpinan umum LPM Terma Alfia Nita menjelaskan bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan mutu kualitas jurnalistik kampus, utamanya kampus STAI Pati. Karena menurut beliau kualitas jurnalistik di kampus STAI Pati masih jauh dari kata baik.

"tujuan kegiatan ini, kami lakukan sebagai langkah untuk meningkatkan kualitas jurnalistik kampus, utamanya STAIP. kenapa demikian ? Karena saya menilai hari ini kegiatan jurnalistik di STAIP masih belum bisa dikatakan baik." Tuturnya.

Kegiatan yang berlangsung dua hari tersebut diikuti 12 peserta yang terdiri dari, 9 mahasiswa STAIP, 2 delegasi dari IPMAFA, dan 1 dari AL-HIKMAH Tuban.

KKN STAIP RAYAKAN MAULID DENGAN GELAR LOMBA ANAK-ANAK

Nampak peserta KKN menyerahkan hadiah lomba. Selasa (20/11/2018)

Para peserta KKN STAI Pati angkatan XXVIII tahun 2018 mengadakan kegiatan lomba anak-anak untuk memperingati hari raya Maulid Nabi Muhammad SAW. Salah satu posko KKN yang mengadakan kegiatan tersebut adalah di posko desa Sumberrejo kecamatan Gunungwungkal, pada hari selasa (20/11/2018).

Lomba yang diselenggarakan diperuntukkan untuk siswa-siswi MI/SD se-Sumberrejo dan siswa-siswi RA/TK se-Sumberrejo. Adapun  ragam lomba yang diselenggarakan meliputi lomba permainan (balap kelerang, memasukkan pensil, joget balon, balap pokemon), lomba keagamaan (lomba MTQ dan Azan), lomba kreatifitas (lomba mewarnai).

Kegiatan dimulai pada pukul tujuh (07.00 WIB) secara serentak di tiga tempat berbeda sesuai dengan kategori lomba. Lomba permainan ditempatkan di kompleks lapangan bola voly desa Sumberrejo, lomba keagamaan ditempatkan di masjid Darul Falah Sumberrejo, dan untuk lomba kreatifitas ditempatkan di TPQ Nurul Huda Sumberrejo. kegiatan selesai pada pukul sebelas (11.00 WIB) dengan pembagian hadian dan foto bersama.

Berdasar pada keterangan salah satu peserta KKN Ahmad Rifa’i yang menjadi panitia kegiatan lomba tersebut menjelaskan, bahwa kegiatan tersebut adalah untuk memperingati hari raya Maulid yang masuk kedalam rangkaian program kegiatan KKN.


“kegitan ini untuk memperingati mauld Nabi yang masuk dalam rangkaian program KKN kami. Lomba menjadi pilihan kami di hari maulid ini (12 rabiul awal, 20/11/2018) bertujuan untuk menanamkan semangat perjuangan pada anak-anak sebagai refleksi dari perjuangan Nabi Muhammad SAW.” Tutur Rifa’i.

(Ari)

BAPPEDA KABUPATEN PATI BERIKAN BANTUAN KEPADA KKN STAIP

Kepala Bappeda (pakai kacamata) menyerahkan bibit kepada korcam KKN STAIP ( pakai peci), Sabtu (17/11/2018).


Bappeda kabupaten Pati berikan bantuan untuk KKN STAIP di Gunungwungkal. Bantuan yang diterima berupa bibit tanaman dan alat medis habis pakai. Bantuan diserahkan Bappeda pada acara "serah terima" Sabtu (17/11/2018) di aula kantor kecamatan Gunungwungkal kabupaten Pati.

Pada acara penyerahan bantuan pada tersebut camat Gunungwungkal Eko Purwanto, S. Sos dalam sambutannya mengucapkan "terimakasih" kepada Bappeda kabupaten Pati atas bantuan yang diberikan. "Terimakasih kami sampaikan kepada Bappeda kabupaten Pati, semoga semua bantuan yang telah diberikan bisa bermanfaat."

 Pak camat juga berpesan kepada peserta KKN STAIP supaya bantuan yang telah diberikan dari Bappeda bisa dikelola dengan baik. "Tolong bantuan yang telah diberikan bisa dikelola dengan baik, dan bisa tersalurkan tepat pada sasaran."

Adapun jenis dan jumlah bantuan sebagaimana yang dibacakan Drs. Sutrisno,MM dari Bappeda kabupaten Pati adalah bibit tanaman, terdiri dari bibit pepaya 300 batang, bibit jati 350 batang, bibit mangga 250 batang, dan bibit jambu air 250 batang. Sedangkan untuk alat medis habis pakai terdiri dari timbangan bayi 1 unit, alat tensimeter 1 unit, dan alat ukur tinggi badan satu unit.

Ahmad Subki koordinator kecamatan KKN STAIP 2018 di kecamatan Gunungwungkal mengungkapkan bahwa bantuan akan disalurkan keseluruh desa se-kecamatan Gunungwungkal. "Bantuan ini akan kami salurkan ke 15 desa di kecamatan Gunungwungkal, melalui posko KKN yang ada dimasing-masing desa."

A'i


JALANKAN KADERISASI PMII PATI SELENGGARAKAN PKD RAYA

Salam Pergerakan : foto bersama para panitia PKD dengan mengepalkan tangan kiri sebagai ciri khas salam pergerakan PMII, Senin (05/11/2018)

PMII- jalankan kaderisasi PMII Pati selenggarakan PKD Raya. Pondok pesantren As-Salamah sambilawang trangkil menjadi tempat penyelenggaraan PKD (pelatihan kader dasar) pada hari Jum'at sampai dengan Senin, (2-5/11/2018).

Menurut keterangan ketua panitia Catur Nur Aziz, kegiatan PKD Raya diperuntukkan para anggota komisariat se-kabupaten Pati. PKD sendiri merupakan salah satu proses pengkaderan di PMII (pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia).

"Acara PKD ini kami adakan untuk anggota komisariat PMII se-kabupaten Pati. Dan PKD sendiri merupakan salah satu proses pengkaderan di PMII selain MAPABA, PKL, dan PKN. Syarat untuk mengikuti PKD diantara harus sudah mengikuti MAPABA." Terangnya.

Catur sapaan akrab dari ketua panitia PKD tersebut juga menambahkan bahwa PKD Raya di Sambilawang diikuti 39 peserta dari Pati dan luar Pati. "PKD Raya ini diikuti 39 peserta dak hanya diikuti oleh anggota dari PMII Pati dan PMII luar Pati, diantaranya dari Tuban, Semarang, Surabaya, Solo, Kudus, Blora, Pekalongan." Tambah catur.

KKN STAIP 2018 POSKO SUMBERREJO ADAKAN KEGIATAN JUM'AT SEHAT

Antusias : para anak-anak desa Sumberrejo mengikuti kegiatan Jum'at sehat, Jum'at (02/11/2018)


KKN STAIP posko Sumberrejo adakan kegiatan Jum'at sehat. Kegiatan tersebut diikuti puluhan anak-anak dari desa Sumberrejo kecamatan Gunungwungkal Pati, pada Jum'at (02/11/2018).

Nila yang menjadi koordinator kegiatan Jum'at sehat menyampaikan, bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk mengakrabkan peserta KKN dengan anak-anak desa Sumberrejo. Selain itu ia juga mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut  juga sebagai refreshing untuk peserta KKN.

"kegiatan ini bermaksud sebagai pengakraban peserta KKN STAIP dengan anak-anak. Selain itu juga untuk refreshing para peserta KKN biar tidak jenuh." Ungkapnya.

Sehat : kegiatan senam oleh peserta KKN bersama anak-anak desa Sumberrejo, Jum'at (02/11/2018)

Kegiatan tersebut dimulai dengan senam sehat yang dilaksanakan di halaman posko KKN dan berlanjut dengan jalan sehat mengelilingi desa Sumberrejo.

A'i

KERUPUK

#artikel

Makanan renyah terbuat dari tepung pati ketela. Terasa asin karena di kasih garam. Terasa manis karena dikasih gula. Kerenyahannya karena di goreng. Digoreng di wajan pakai minyak di atas kompor/Pawon yang berbahan bakar, entah minyak, entah kayu, entah gas, yang penting bahan bakar.

Banyak yang terlibat dalam gurih renyahnya "kerupuk". Mulai dari siapa yang menggoreng. Siapa yang produksi pati, garam, gula, kompor, minyak. Coba pikirkan siapa saja yang terlibat dalam proses "kerupuk" sampai ke perut kita !!!

Kalau kita sadar, kita akan tau kepada siapa saja yang terlibat dalam kehidupan kita. Ternyata kita tak mampu sendirian untuk menjalani kehidupan. Orang lain sangat berperan pada kehidupan kita. Ini baru kerupuk, belum nasi, belum lauk lainnya, dan belum dandanan kita. Jadi jangan bangga apalagi sombong dengan apa yang ada pada kita hari ini, semuanya tidak terlepas dari orang lain.

Lek Rifa'i
#sastra

#sastra

Perjalanan dalam diam

Aku mulai hidup tapi terasa masih mati. Iya, karena selama ini aku tak mampu membuat arti. Arti untuk diri sendiri pun aku tak mampu. Tak mampu.

Aku melihat seperti buta. Tak mengenal sekitar, tak mengenal alamku. Buram, gelap yang terasa. Sunyi senyap jiwaku karena ku sendiri tak kenal aku.

Ku mendengar seperti tuli. Telingaku normal menurut keterangan dokter. Tapi aku merasa aneh dengan kondisi telingaku saat ini. Kondisi yang bisa mendengar tapi sulit mendengarkan apa-apa yang ingin masuk kedalamnya.

Aku bisa berjalan tapi posisiku tetap tak berubah. Aku tau, orang lain tau kalau aku tak lumpuh. Orang berharap aku dapat jalan dengan baik, begitu pula harapanku. Tapi kenyataannya aku tak mampu berjalan sesuai arah yang benar. Sesatku tak merubah posisiku.

Aku ingin berjalan bukan diam tak berarti. Aku ingin berarti untuk kamu, aku, dia, dan semuanya.

209 MAHASISWA STAIP MELAKSANAKAN KKN

Foto: upacara penyerahan peserta KKN STAIP di pendopo kabupaten Pati. Sabtu (20/10/2018)


STAIP- 209 Mahasiswa STAIP melaksanakan KKN. Sabtu (20/10/2018) sekolah tinggi agama Islam Pati menyerahkan peserta KKN kepada pemerintah kabupaten Pati, di pendopo kabupaten.

Program KKN yang diselenggarakan oleh kampus STAIP dan  diikuti mahasiswa STAIP tersebut akan dilaksanakan di 15 desa se-kecamatan Gunungwungkal. Rencananya KKN akan dimulai 20 Oktober 2018 dan berakhir pada 30 November 2018.

Ketua STAIP, AIDA HUSNA, MA dalam pidato penyerahan berpesan kepada mahasiswa untuk selalu menjaga nama baik almamater STAIP. "pesan saya untuk semua mahasiswa  peserta KKN, tolong jaga nama baik almamater disaat pelaksanaan KKN." paparnya.

(A'i)

UCAPAN SELAMAT UNTUK KETUA STAIP


Foto benner tertempel di pagar depan kampus STAIP.

Pati- Mahasiswa pasang banner ucapan selamat untuk ketua STAIP. Pada waktu pelantikan ketua baru STAIP, Selasa (09/10/2018) terpasang benner ucapan selamat didepan gedung A STAIP.


Benner tersebut bertuliskan; Selamat atas pelantikan ketua baru STAI Pati. Semoga tidak salah pilih ! Semoga amanah ! Semoga lebih baik ! Semoga aspirasi tidak hanya berhenti di birokrasi !


Tagar (#) juga dicantumkan pada benner tersebut di bagian bawah dengan kolom merah. Adapun isi tagar tersebut ada dua, pertama, #warga_mahasiswa_STAIP.  Kedua, #butuh_perubahan.

STAIP MELANTIK KETUA BARU

Foto saat pembacaan janji jabatan, kiri (ketua YAPI ) menuntut kanan (ketua STAIP). Selasa (09/10/2018).

Pati- STAIP melantik ketua baru. Prosesi pelantikan berlangsung dengan dihadiri segenap pengurus yayasan pendidikan Islam Pati (YAPI) dan civitas akademika pada, Selasa siang (09/10/2018) di gedung A kampus STAIP.

Prosesi pelantikan tersebut telah meresmikan Aida Husna, MA sebagai ketua STAI Pati periode 2018/2021. Aida Husna, MA terpilih sebagai ketua STAI Pati setelah terpilih melalui rapat tertutup oleh panitia pemilihan. Ia menggantikan Yusuf Fathoni, M.Ag yang merupakan kakak kandungnya. 

Pada pidato pertamanya sebagai ketua STAIP AIDA Husna, MA menyampaikan,  bahwa kampus STAIP perlu banyak perubahan mulai dari perubahan cara pikir, budaya kerja, dan _leader ship_. "Kampus kita butuh perubahan, mulai dari perubahan _minset_, budaya kerja, dan budaya _leadership_. Maka dari itu, mari kita rapatkan barisan untuk mewujudkan STAIP yang maju dan berkualitas" tegasnya.

Selain itu wanita yang akrab di panggil Bu Aida tersebut juga mengharap doa, dukungan, dan kritik dari segenap warga STAIP. "Saya sangat mengharap doa, dukungan, dan kritik yang membangun dari bapak/ibu semuanya", tuturnya.

Foto jabat tangan ucapan selamat dari para mahasiswa kepada ketua STAI PATI. Selasa (09/10/2018).


Pelantikan yang disertai serah terima jabatan tersebut turut hadir pula para Mahasiswa. Dalam bincang-bincang dengan salah satu mahasiswa yang mengaku atas nama Faiq Teguh menyampaikan harapannya; "semoga bukan sekedar serah terima tapi juga menjalankan roda kepemimpinan dengan semangat _leadership_ yang mengarah pada kemajuan dalam segala sektor, dan yang terpenting tanggap dan peka terhadap aspirasi". Begitu harapan dari mahasiswa STAIP.

(Lex Mad)

MASIH DARI DINASTI YANG SAMA


#curhat

Ini tulisan hanya asal, asal nulis, asal ngetik, asal curhat. Pokoknya asal. Ditulis atas dasar bingung, bingung dengan keadaan, keadaan yang bikin bingung. Tolong yang baca jangan ikut bingung ya, _please_ !

Dikisahkan dari hayalan tentang sebuah kerajaan yang berinisial Y. Jangan tanya panjangnya apa. Bukan kerajaan besar, tapi punya pengaruh juga dengan rakyatnya. Karena bukan kerajaan besar sistem pemerintahan yang di pakai pun tak begitu jelas. Yang penting berjalan, entah kemana, asal baik pokoknya.

Kerajaan Y memiliki kota besar yang berinisial S. Jangan tanya lagi panjangnya apa. Yang pasti inisial S merupakan singkatan daripada singkatan. S memiliki pemerintahan sendiri yang menurut penulis sistemnya dinamai "tertutup". Karena banyak hal yang ditutupi oleh pemerintah S dari para rakyatnya. Tujuannya apa tak jelas, kalau sesuai dengan kebiasaan hal ditutupi itu supaya ada yang tak boleh tau. Ini hanya suudhon. Semoga pemerintah S menutup hal-hal untuk rakyatnya didasari kebaikan. Amin

S kini memiliki pemimpin baru. Setelah pemimpin yang sebelumnya mengundurkan diri dari kursi kepemimpinan. Mundur, bukan maju, bukan karena masa periode jabatannya sudah habis. Tapi mundur dengan alasan titik-titik. Tak ada klarifikasi pasti tentang mundurnya, dan dari birokrasi pun tak ada kabar tertentu tentang mundurnya pimpinan kota S. Menurut analisis _peceren_ orang mundur karena tidak kuat. Mungkin itu juga yang dialami pimpinan kota S.

Kembali ke pemimpin baru.  Perlu anda ketahui bahwa pemimpin yang baru dipilih melalui rapat. Rapat tertutup, kan sistemnya tertutup. Rakyat tak boleh melihat rapatnya. Sekali lagi tertutup. Tanpa keterlibatan rakyat, tiba-tiba pimpinan kota S sudah ganti. Ini yang ironi, sungguh.

Perlu anda ketahui lagi, bahwa pemimpin baru merupakan adik dari pemimpin yang mengundurkan diri. Coba anda pikir, kakak mundur adik maju. Ada yang aneh ndak ?. Sepintas tidak ada, tapi kalau anda cermati seolah-olah ada yang tidak beres dengan pergantian pemimpin ini.

Iya, pergantian yang masih dari satu dinasti. Dahulu kota ini pernah dipimpin selain dari dinasti kerajaan Y. Tapi semenjak raja Y ganti kota S dipimpin oleh keluarga sang Raja. Tercatat kota S sudah dua kali berturut-turut dipimpin dari keluarga raja Y. Ini merupakan kebijakan kerajaan yang tak memperhatikan rakyat. Ngapain rakyat diperhatikan wong kota itu yang mendirikan leluhur raja bukan leluhur rakyat. Ending cerita rakyat selalu gelisan tinggal dalam kota S yang selalu tertutup dan sulit terbuka. Rakyat terbungkam.

Begitu yang dialami rakyat dalam kota S dibawah naungan kerajaan Y. Semoga rakyat bisa sadar bahwa selama ini mereka dibungkam. Rakyat S harus bangkit dari keterbungkaman, harus ikut bersuara.

Begitu pula para pembaca yang budiman. Ketika merasa tertindas dan terbungkam harus segera bangkit bersuara.
Numpang Tenar Pada Yang Tenar

Numpang Tenar Pada Yang Tenar

#esay

Heh, kalian sadar nggak kalau di Indonesia itu ada fenomena lucu. Setiap ada yang tenar selalu diikuti para penumpang. Iya, cuma numpang tenar. Kebiasaan orang yang tak punya kendaraan untuk tenar. Mau ngojek tak ada bujet mau ngangkot gengsi. Solusi, ya numpang.

Contoh yang terbaru Cuy, kalian pada melihat berita yang kemarin tenar nggak ?. Sungguh sejarah yang luar biasa cuy, seorang wanita tua mampu membohongi orang seluruh Indonesia, bahkan Dunia. Entah apa maksudnya, mungkin saja karena pengen tenar. Ya, anggap saja itu tak sengaja.

Ya, itu tenar banget kemarin. Ketenarannya mengalahkan wakil walikota yang tidur bareng korban gempa. Tenar banget pokoknya.

Saking banget tenarnya cuy, banyak yang numpang pengen ikut tenar. Caranya dengan demo satu, kedua deklarasi, menuntut polisi (padahal pelaku sudah ditangkap). Itu cara yang saya tau. Tapi dengan cara-cara seperti itu ampuh. Sekejap saja, uih demo pagi siang tayang di madia, sore deklarasi pagi tayang di koran. Yang penting tenar.

Pekerjaan numpang itu menurut saya sama dengan ngirit. Tanpa biaya, hanya butuh sedikit tenaga dan bisa orasi, itu cukup. Keuntungan hanya tenar, lebih perlu dicari lagi.

Kelakuan semacam itu yang paling diuntungkan adalah pihak media. Karena tak susah-susah cari berita. Bahkan para pelaku malah menghubungi, apa lagi kalau pelaku punya bujet demi kegiatan mereka tayang amplop pun urusan gampang. Pokoknya "Alhamdulillah" yang diucapkan media.

Apa kalian ingin tenar murah-murahan ?, Numpang saja pada yang sudah tenar !

(Lek Rifa'i)

PMII STAIP GELAR MAPABA

Foto bersama peserta MAPABA dengan panitia. Jum'at (5/10/2018)


PMII- Rayon Tarbiyah dan Syari'ah Komisariat Joyokesumo STAI Pati melaksanakan MAPABA. Masa penerimaan anggota baru (MAPABA) dilaksanakan di gedung MWC NU Gembong, pada Jum'at s/d Ahad (5-7/10/2018).

Dalam MAPABA tahun ini ada perbedaan yang dilakukan oleh PMII STAIP dengan tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun sebelumnya MAPABA diselenggarakan oleh pengurus komisariat, sedangkan untuk tahun ini MAPABA diselenggarakan oleh pengurus Rayon.

Menurut keterangan ketua panitia Nur Khoiriyah peserta MAPABA tahun ini di hari pertama diikuti 33 peserta, dengan 19 jumlah dari peserta laki-laki dan selebihnya peserta perempuan. Ia mengungkapkan bahwa dihari kedua ada kemungkinan peserta akan bertambah.

"Hari pertama 33 peserta, 19 laki-laki dan selebihnya perempuan. Insyaallah besok akan nambah lagi, karena ada calon peserta yang lapor bahwasanya akan hadir pada hari kedua." Ujar Khoir.

(Lek Mad)

Tim Bola Volly Putri dk. Sobo Juara di Sentul Cup

Kepala desa Sitimulyo menyerahkan tropi Sentul Cup kepada Pemain dari dk Sobo. Rabu (03/10/2018)

Pucakwangi- Tim bola volly dk. Sobo juara di Sentul Cup, Rabu (3/10/2018). Turnamen ini merupakan kompetisi bola volly putri antar dukuh se-desa Sitimulyo kecamatan Pucakwangi yang diselenggarakan di dukuh Sentul sebagai tuan rumahnya.

Kompetisi yang dilaksanakan di lapangan dukuh Sentul tersebut dimulai pada Selasa (25/09/2018) telah selesai pada Rabu sore (03/10/2018). Pertandingan final mempertemukan  tim dari dk. Sobo melawan tim dk. Koro, dengan hasil akhir dimenangkan oleh dk. Sobo sebagai juaranya.

Salah satu pemain volly putri dari tim dk. Sobo memamerkan tropi Juara. Rabu(03/10/2018)
Tim volly putri dukuh Sobo yang sebelumnya menjadi juara di Prengapus Cup kembali berhasil menjadi juara setelah mengalahkan tim Koro dengan empat set pertandingan, tiga set untuk Sobo dan satu set untuk Koro (3:1). Set pertama dimenangkan oleh Sobo dengan skor 25: 16, set kedua Sobo kembali menang dengan skor 25: 18, set ketiga Koro berhasil mengembalikan kepercayaan dengan memenangi pertandingan dengan skor 27 : 25. Setelah kalah di set ketiga Sobo akhirnya berhasil bangkit di set keempat dengan perolehan skor 25: 21. Dengan demikian Sobo telah memperoleh tiga kemenangan dalam empat set pertandingan. Hasil ini  tropi juara Sentul Cup akhirnya menjadi milik tim dk. Sobo.

(Lek Rifa'i)

PMII PATI GELAR AKSI PEDULI PALU DAN DONGGALA

Foto anggota PMII membawa kardus tempat donasi di pinggir jalan raya. Senin, 2/10/2018. 

Pati-Aksi galang dana untuk korban gempa bumi dan tsunami Palu dan Donggala oleh PMII cabang Pati. Penggalangan dana dilakukan di perempatan lampu merah depan GOR pesantenan, Selasa sore (2/10/2018).

Para aktivis membawa kardus bertuliskan pray for Palu & Donggala untuk penampung donasi dari para pengguna jalan. Salah satu diantaranya melakukan orasi dengan memohon bantuan pada pengguna jalan. 

Koordinator aksi yang bernama Syaifuddin dalam orasinya menyampaikan bahwa penggalangan dana tersebut merupakan aksi solidaritas kemanusiaan peduli Palu dan Donggala. Dengan bentuk penggalangan dana yang nantinya akan dikirim kepada korban bencana gempa dan tsunami di Palu dan Donggala.

Menurut keterangan dalam wawancaranya Syaifuddin juga menjelaskan bahwa aksi tersebut tidak hanya dilakukan di Pati saja melainkan hampir seluruh kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Sebagaimana yang diinstruksikan oleh PB PMII.

"aksi solidaritas kemanusiaan ini tidak hanya ada di Pati saja. Aksi ini dilakukan diberbagai kabupaten/kota di seluruh Indonesia sebagaimana yang diinstruksikan PB PMII." Begitu ujarnya Udin panggilan akrab Syaifuddin.

Aksi tersebut direncanakan akan berlanjut pada besok rabu (3/10/2018). Dan bagi masyarakat yang ingin menyisihkan rejekinya untuk didonasikan bisa menyalurkan pada rekening PMII Pati 3444-01-025359-53-8 (BRI).

(Lek Rifa'i)

Ketua Umum PMII Pati turun Aksi bersama Kader dan Anggota


Terlihat ketua umum PMII Pati (Moch. Sutrisno) menerima donasi dari pengguna jalan. (Gambar Nur Khasanah)


Pati- Hari kedua Aksi peduli lombok oleh PMII Pati dihadiri ketua Umum. Selasa (7/8/2018). Aksi dalam bentuk penggalangan dana untuk korban bencana gempa bumi di lombok tersebut telah dimulai kemarin, senin (6/7/2018) dan akan selesai besok, Rabu ( 8/8/2018).

Ketua Umum PMII Pati, sahabat Moch. Sutrisno sempat berkomentar mengenai aksi tersebut. Bahwa aksi peduli lombok merupakan aksi kemanusiaan yang sangat positif.

"aksi peduli Lombok ini menurut saya merupakan aksi kemanusiaan yang sangat positif. Itupun tercantum dalam NDP PMII, yaitu hablum minannas (hubungan dengan manusia)." Tuturnya.

Moch. Sutrisno orasi pada saat aksi. (Gambar, Nur Khasanah)

Ketua umum yang akrab di panggil Kang Tris tersebut juga berharap dengan adanya aksi peduli Lombok yang di Intruksikan PB PMII mampu menumbuhkan rasa kemanusiaan pada kader dan anggota. Dalam kesempatan tersebut pula ia juga mengajak masyarakat untuk bisa  berpartisipasi dengan ikut mendonasikan rezekinya untuk korban bencana gempa bumi di Lombok NTB.

"Dengan adanya aksi ini saya berharap semoga  mampu menumbuhkan rasa kemanusiaan pada jiwa kader dan anggota. Untuk masyarakat semuanya mari bersama-sama mendonasikan rezeki kita untuk saudara-saudara korban bencana gempa bumi di Lombok." Kang Tris menambahkan.

AR/12

Aksi Peduli Lombok Oleh PMII Pati


Pemandangan pengendara memberikan donasi kepada peserta aksi. (6/8/3018)

Pati- PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) melakukan aksi peduli Lombok. Aksi tersebut berupa penggalangan dana yang akan disalurkan untuk korban bencana gempa bumi di Lombok NTB, aksi dilaksanakan hari senin (6/8/2018).

Koordinator aksi Robiatun Nur Khasanah menyampaikan bahwa aksi  tersebut dilaksanakan oleh pengurus  PMII cabang Pati beserta seluruh komisariat PMII sekabupaten Pati. Aksi penggalangan dana tersebut bertempat di lokasi-lokasi strategis Pati Kota.

"aksi ini kami laksanakan atas nama pengurus cabang PMII Pati juga mengajak komisariat PMII sekabupaten Pati. Untuk tempat penggalangan dana, kami menyebar di beberapa tempat strategis di Pati Kota, seperti di perempatan-perempatan lampu merah." Ujarnya.

Wanita yang juga menjabat sebagai bendahara umum cabang PMII Pati tersebut juga memberitahukan bahwa aksi tersebut digelar selama 3 (tiga) hari, mulai tanggal 6, 7, 8 agustus 2018. Selain itu ia juga menawarkan kepada masyarakat yang ingin mengirimkan donasi namun tidak bisa kelokasi bisa melalui rekening yang telah disiapkan.

"kami melakukan aksi ini selama tiga hari, di tanggal 6(enam),7(tujuh),8(delapan) agustus ini. Untuk masyarakat yang tidak bisa kelokasi tapi ingin ikut mengirimkan donasi, bisa melalui rekening BRI, 3444-01-025359-53-8 atas nama pengurus cabang PMII Pati." Sambungnya.

Max R/14

Kepala Desa Sitimulyo Bangga Dengan Prestasi Sulat

Kepala desa Sitimulyo (Agus Sulistyo) saat ditemui di rumahnya. Ahad (5/8/2018)

Pati- kepala desa Sitimulyo ikut bangga terdahap Sulat.   Pasalnya perempuan kelahiran Sitimulyo tersebut telah memperoleh medali emas WICO (world ivention creativity Olympic) di Korea Selatan, sabtu (4/8/2018) kemarin.

Kelapa desa Sitimulyo bapak Agus Sulistyo mengucapkan selamat untuk Sulat saat wawancara, ahad (5/8/2018). Beliau juga mengaku bangga punya warga yang berprestasi di International.

"selamat untuk mbak Sulat. Atas nama pribadi dan pemerintah desa Sitimulyo saya turut bangga dari Sitimulyo ada yang berprestasi di International." Ucapnya.

Sosok kepala desa yang akrap di panggil Pak Agus tersebut juga berharap semoga dengan prestasi Sulat mampu memotifasi anak-anak Sitimulyo lainya dan juga anak-anak di seluruh Indonesia. Beliau juga berpesan bahwa jadi warga Indonesia harus berkarya dan berani bersaing.

"Anak Sitimulyo dan Indonesia harus termotifasi oleh prestasi yang di peroleh mbak Sulat. Kita harus belajar dari mbak Sulat. Warga Indonesia harus berkarya dan berani bersaing dengan bangsa lain." Imbuhnya.

AR/12

Mahasiswa Undip asal Pati meraih medali emas di Korea Selatan

Sulat memamerkan medali emas WICO. (Gambar dari wa)



Mahasiswa Undip asal Pati meraih medali emas WICO di Korea selatan

Pati- Sulat mahasiswa Undip Semarang yang berasal dari Pati meraih medali emas di WICO (world ivention creativity Olympic ) Korea selatan, sabtu (4/8/2018). Event yang diselenggarakan di negara gingseng tersebut merupakan event pameran hasil penelitian. Sulat bersama timnya dari Undip fakultas sains dan matematika memamerkan hasil penelitian berupa alat pengeringan ikan dan alat pereduksi logam berat yang terbuat dari silver dopping zink oxside dengan sistem fotokatalisis.

Dalam wawancara via media elektronik Sulat yang merupakan putri kelima bapak Sukur menyampaikan bahwa penghargaan tersebut didedikasikan untuk orang tuanya. Ia juga menyampaikan terimkasih kepada semua pihak yang telah memberikan support kepadanya.

"Penghargaan ini untuk orang tuaku, karena merekalah aku bisa begini. Terimkasih kepada semua kerabat, teman, sahabat yang telah mendukung dan mendoakan, utamanya sahabat Forum Mahasiswa  Sitimulyo atau Formasi. Sekali lagi terimakasih." Tutur Sulat.

Dalam wawancara wanita yang lahir 8 oktober 1997 di dukuh Sobo RT 02 RW 05 Ds. Sitimulyo Pucakwngi Pati tersebut  juga sempat curhat, bahwa ia datang dengan kurang percaya diri. Mendapat medali emas di event yang diikuti 40 negara termasuk tuan rumah itupun ia masih tak menyangka.

"Saya bersama tim datang dengan kurang percaya diri, karena  melihat hasil penelitian dari peserta negara lain lebih hebat-hebat di banding penelitian saya dan tim. Tapi atas restu Allah akhirnya saya dan tim bisa balik ke Indonesia dengan medali ini. Untukmu Indonesia di usiamu ke 73 th." Imbuhnya.

(AR/12)

Tolak Revisi UU MD3, PMII Geruduk DPRD

Mahasiswa melakukan aksi teatrikal di depan gedung kantor DPRD Pati. (Gambar Ahmad, 5/3/2018)


Tolak Revisi UU MD3, PMII Geruduk DPRD

PATI- Puluhan massa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Kabupaten Pati menggelar aksi demonstrasi pada Senin (5/3) kemarin. Mereka mendatangi kantor DPRD untuk meminta pimpinan DPRD agar ikut menyatakan sikap secara resmi untuk menolak Revisi UU MD3 yang diusulkan oleh mayoritas fraksi di DPR RI.

Selain memblokir jalan Tombronegoro, massa aksi dari sejumlah kampus tersebut juga bergantian berorasi menyatakan penolakan terhadap revisi UU MD3 yang mereka anggap memberikan imunitas berlebihan kepada anggota parlemen. Mereka juga menggelar pertunjukan teatrikal menggotong keranda mayat sebagai gambaran kematian demokrasi.

Ketua Cabang PMII Kabupaten Pati, Mochammad Sutrisno, mengatakan bahwa seperti yang ia janjikan, ia menggelar aksi demonstrasi untuk meminta ketegasan sikap pimpinan DPRD Kabupaten Pati untuk turut menolak Revisi UU MD3 yang menurutnya mematikan supremasi rakyat sebagai kedaulatan tertinggi. Hal itu ditunjukkan dengan adanya poin-poin yang memberikan keistimewaan hak bahkan cenderung kebal hukum.

Ia menilai hasil revisi UU MD3 tersebut tidak seasai dengan prinsip kesetaraan di mata hukum. "UU MD3 mencederai partisipasi rakyat sebagai kontrol kekuasaan. Membuat demokrasi yany sudah dibangun dengan keringat dan darah hancur dalam beberapa saat. Maka kami meminta agar pimpinan DPRD Pati, jika masih mengaku wakil rakyat seharusnya juga menolak kebijakan tak masuk akal ini" paparnya.

Ia mengatakan, ada tiga pasal dalam undang-undang tersebut justru menguatkan posisi anggota dewan dan menjadikannya kebal terhadap hukum. Diantaranya adalah hak imunitas terhadap anggota DPR yang tertuang dalam pasal 245 yang berbunyi “UU ini membuat pemanggilan anggota DPR jika terlibat pidana harus mendapatkan persetujuan tertulis dari Presiden setelah mendapat pertimbangan dari Mahkamah Kehormatan Dewan. Ini sangat tak masuk akal," lantangnya.

Ia menyinggung bahwa Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) juga diisi oleh anggota DPR. Pasal tersebut berpotensi mempersulit upaya penegakan hukum jika anggota DPR berindikasi melakukan tindak pidana seperti korupsi maupun lainnya. "Pasal 73 ayat 4 yang berbunyi DPR dapat melakukan pemanggilan paksa jika pejabat negara, pejabat pemerintah, badan hukum dan/atau warga masyarakat menggunakan aparat kepolisian. Ini benar-benar sudah keterlaluan," imbuhnya.

Setelah berorasi selama satu hal lebih diluar gedung, perwakilan massa aksi kemudian dipersilahkan masuk untuk bertemu dengan dua anggota DPRD, yakni Adji Sudarmaji dari Komisi A dan Didin Hasanuddin dari Komisi Komisi E. "Kami kecewa, pimpinan DPRD tak ada ditempat. Kami mempertanyakan keberpihakan mereka kepada rakyat soal ini, kami akan datang lagi," tutup Sutrisno. (Ahwan)
Bait tawa

Hahaha tertawa....
Hihihi juga....
Apa yang membuatmu tertawa 
Tertawaku melihat dunia ini semakin lucu, hahaha 
Duniaku telah berubah
Yang sakit dianggap sakti
Yang bodoh dianggap pandai
Yang gila dianggap waras 
Yang waras dianggap gila 

Semua lucu hahaha 
Presiden jadi tukang sapu
Ups yang disapu rumah, sawah
Wakil rakyat jadi pemulung
Eh, malah pemulung hak rakyat 
Hakim jadi sopir 
Ternyata yang di kendarai ketidak adilan. 

Hahaha......
puisi Sajak Suci

puisi Sajak Suci


puisi alam menggema sejagat raya

mengiang sajaknya terdengar indahnya

suci katanya padat dengan makna,

bukan hamba yang membuatnya

tak mungkin jika hamba paham seutuhnya

hanya yang istimewa yang sanggup 

menyelami kedalamannya

(sajak Suci, 27 februari 2018)